Ukurlah dirimu dengan solat. Kalau ketika solat ternyata engkau tidak memikirkan segala sesuatu selain Allah, maka berbahagialah. Tetapi, jika tidak demikian, maka tangisilah dirimu setiap kali engkau menggerakkan kakimu menuju solat.
Pernahkah engkau melihat seorang kekasih tidak ingin bertemu dengan kekasihnya ? ALlah Ta'ala mewahyukan :
(Al Ankabut ayat 45)
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِۗ
Ertinya : Sesungguhnya solat akan mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar
Barangsiapa ingin mengetahui kedudukannya di sisi ALlah, maka hendaknya ia perhatikan bagaimana solatnya, ia kerjakan dengan tenang dan khusyuk atau dengan tergesa-gesa dan lalai. Jika solat tersebut ternyata engkau lakukan dengan lalai dan tergesa-gesa, maka taburlah pasir ke wajahmu (sesalilah hal tersebut dengan penuh penyesalan)
Seseorang yang duduk bersama penjual minyak wangi akan mencium aroma wanginya. Sedangkan solat adalah sebuah ibadah yang seakan-akan kita sedang duduk bersama ALlah Ta'ala (kita sangat dekat sekali dengan rahmat, ampunan dan kurnia Allah). Jika engkau duduk bersama Allah, tetapi tidak memperoleh apa-apa. Itu tandanya dalam hatimu terdapat penyakit, entah itu kesombongan, berbangga diri atau ketidaksopanan.
ALlah ta'ala mewahyukan :
(Al A'raf ayat 146)
سَأَصۡرِفُ عَنۡ ءَايَـٰتِىَ ٱلَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِى ٱلۡأَرۡضِ بِغَيۡرِ ٱلۡحَقِّ
Ertinya : Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku
Selepas solat ia tidak sepatutnya bergegas (tergesa-gesa) untuk meninggalkan tempat solatnya. Akan tetapi hendaknya dia berzikir kepada Allah Ta'ala dan beristighfar memohon ampun kepadaNya atas segala kekurangan yang ia lakukan di dalam solatnya. Berapa banyak solat yang tidak layak untuk diterima Allah, tetapi setelah engkau beristighfar memohon ampun kepadaNya atas solat tersebut. ALlah kemudian menerimanya. Dahulu RasuluLLah sallaLlahu 'alaihi wasallam selepas solat beristighfar sebanyak tiga kali.
Sumber : Ibnu 'Atha illah Askandari, Tajul 'Arus, Maktabatul Munawwar, Semarang-Indonesia, 1395 H, hal 13-14.
8 ulasan:
salam..bole sy copy post ni?
wa'alaikumussalam warahmatuLlah, silakan :) Halal untuk disebarkan.
terima kasih
Slm,amat menyentuh sekali mesej yang disampaikan!
Minta copy untuk simpanan sendiri dalam blog ya.saya
link kan sekali url sdra dlm entri nanti
info yang sgt berguna membuatkan sy terfikir akan solat sy selama ini..thanx incik yg menyebarkannya...mesej yg sgt berguna...=)
Subhanallah. syukran perkongsian..
saya minta izin copy dis artikel dan disertakan bersama link blog ini. Insyaallah.
apabila hidup..ingatlah untuk mati..syukran atas perkongsian..
Salam..Tuan..mohon utk copy..
Catat Ulasan