"Apakah pandanganmu tentang saya?" tanya al Hajjaj tanpa berselindung lagi.
"Engkau lebih mengenali dirimu sendiri," balas Sa'id sinis.
"Saya mahu mengetahui pandanganmu," kata al Hajjaj berkeras ingin mengetahui pandangan Sa'id terhadapnya.
Sa'id mengeluh dan berkata "Apa yang akan saya katakan mungkin tidak menyenangkanmu dan tidak akan menggembirakanmu."
"Saya perlu mendengarnya sendiri."desak al Hajjaj.
"Sepanjang pengetahuan saya, engkau adalah seorang yang melanggar Kitab ALlah. Engkau melakukan sesuatu kerana mahukan kekuasaan. Apa yang engkau lakukan itu akan membinasakan engkau dan akan membawa engkau ke neraka," kata Sa'id meluahkan isi hatinya terhadap al Hajjaj.
"Demi ALlah, saya akan bunuh engkau," herdik al Hajjaj kemarahan.
"Engkau membinasakan dunia saya tetapi saya akan binasakan akhirat ngkau," balas Sa'id memberikan peringatan kepada al Hajjaj.
"Pilihlah cara untuk engkau mati," bentak al Hajjaj yang semakin meluap-luap kemarahannya.
"Tidak, engkaulah yang membuat pilihan wahai al Hajjaj. Demi ALlah, apa sahaja cara yang engkau gunakan untuk membunuhku, nescaya ALlah akan gunakannya untuk membunuhmu di akhirat kelak," balas Sa'id keras.
"Apakah engkau mahu saya mengampunkan engkau?" tanya al Hajjaj cuba berkompromi.
"Hanya ALlah yang boleh mengampunkan. Engkau tidak berhak untuk memberi pengampunan," balas Sa'id dengan tegas menjelaskan pendiriannya.
Al Hajjaj bertambah berang mendengar jawapan Sa'id "Wahai budak, bawa ke sini pedang dan alas," jerit al Hajjaj memberi arahan.
Melihat perihal al Hajjaj, tiba-tiba Sa'id tersenyum. Al Hajjaj yang masih kemarahan bertanya: "Mengapa engkau tersenyum?"
"Saya hairan dengan keberanianmu melanggar perintah ALlah walaupun ALlah begitu pengasih kepadamu," jawab Sa'id sambil menggeleng-gelengkan kepala.
Al Hajjaj pun terus memberi arahan : "Wahai budak, bunuh dia."
Sa'id bin Jubair walau bagaimanapun kelihatan tenang, beliau menghadap kiblat dan membacakan ayat:
"Sesungguhnya aku hadapkan muka dan diriku kepada ALlah yang menciptakan langit dan bumi, sedang aku tetap atas dasar tauhid dan bukanlah aku dari orang-orang yang menyekutukan ALLah (dengan sesuatu hal yang lain)." [A; An'am:79]
Al Hajjaj yang mendengar bacaan tersebut mengarah : "Jauhkan mukanya daripada kiblat." Sa'id pula terus membaca ayat :
"Ke mana sahaja kamu arahkan diri (ke kiblat untuk mengadap ALLah) maka di situlah arah yang diredhai oleh ALlah," [Al Baqarah:115]
Al Hajjaj bertambah bingung mendengar ayat tersebut; "Baringkan dia ke tanah," arahnya pula. Sai'd membaca :
"Dari bumilah Kami ciptakan kamu, dan ke dalamnya Kami akan mengembalikan kamu, dan daripadanya pula Kami akan mengeluarkan kamu sekali lagi," [Taha:55]
Al Hajjaj kelihatan mengalah dan memerintah :"Bunuhlah musuh ALlah ini. Saya belum pernah melihat orang yang mahir dengan ayat-ayat al Quran seperti ini."
Lalu Sa'id bin Jubair mengangkat tangannya dan berdoa :
"Ya ALllah, Janganlah engkau berikan al Hajjaj menguasai sesiapa selepas saya ini."
.........................................................................................................................................................................
Lima belas hari selepas pembunuhan Sa'id bin Jubair, al Hajjaj telah ditimpa sakit demam yang begitu teruk. Sekali-sekala dia tidak sedarkan diri dan sekali kala dia terjaga. Apabila terjaga, dia akan bangkit dalam keadaan ketakutan sambil menjerit:" Sa'id bin Jubair sedang mencekik saya. Sa'id bin Jubair bertanya saya : "Apakah sebab engkau membunuh saya?"
Lalu al Hajjaj menangis teresak-esak dan berkata :"Apakah yang telah saya lakukan kepada Sa'id bin Jubair?!!! Kembalikanlah Sa'id bin Jubair kepada saya."
Setelah dia meninggal dunia dan disemadikan di kuburnya, beberapa orang bermimpi melihat al Hajjaj dan mereka bertanya "Apakah yang ALLah lakukan kepadamu dengan orang-orang yang engkau bunuh, wahai al Hajjaj?"
"ALlah membunuh saya sekali bagi setiap orang yang saya bunuh, tetapi ALlah membunuh saya 70 kali bagi Sai'd bin Jubair." jawab al Hajjaj.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan